Tangkahan, The Real Hidden Paradise

Halo! Apa kabar?

Apa sih yang kalian gumamkan saat membaca judul blog kali ini? Gajah? Atau ada yang tiba-tiba teringat akan tempat yang sering sekali di posting oleh pemain utama AADC, sang aktor Nicholas Saputra, mungkin? wkwk

Untuk mencapai lokasi ekowisata Tangkahan dapat ditempuh dari Medan kurang lebih 3 jam dengan jarak berkisar 124 km kondisi jalannya cukup bagus, paling pada saat memasuki perkebunan jalannya sedikit berbatu-batu.

Sedikit cerita, perjalanan ini terkesan tiba-tiba. Hal ini diawali dengan celetukan kakak saya yang ingin menjelajahi Tangkahan karena pada saat dia studi di luar negeri, kerap kali temannya yang pernah berkunjung ke Indonesia juga menyinggahi Tangkahan sebagai salah satu destinasi mereka. Kakak saya sebagai warga negara indonesia yang juga bertempat tinggal di Sumatera Utara tentu berkecil hati karena ia belum pernah sekalipun kesana wkwkkw.
Setelah diumumkan hari Jum'at (21 Agustus 2020) merupakan hari cuti bersama, aku pun langsung mengajak bagaimana bila hari Kamis dan Jumat untuk pergi kesana? Ternyata semua sangat bersemangat, langsung kucari penginapan yang bisa kami tempati untuk satu malam.

Perjalanan kurang lebih 3 jam mengantarkan kami ke penginapan tepat tengah hari, alias pukul dua belas. Saat itu, matahari bersinar terang, sangat terik. Green Forest Lodge, nama penginapan kami, dengan nuansa alam hutan, yakni dengan ornamen rumah kayu dengan ukuran 4x4. Pemandangan yang ditawarkan sangat wah! Langsung terlihat "hutan", aliran sungai Batang, dan terdengar suara merdu burung-burung.
Tapi, cukup sayang warna air sungainya waktu itu menyoklat dikarenakan malamnya hujan lebat dan adanya longsor sehingga masuk ke aliran sungai...
Hal ini membuat kami bersantai-santai saja dulu di penginapan hingga malam.

Pemandangan di depan penginapan
Papa bersantai dengan sarungnya serasa pulang kampung


Malam pun berganti, awalnya kami mengira akan banyak nyamuk di penginapan, ternyata tidak, yang banyak adalah serangga-serangga seperti laron, kupu-kupu. Yap, semalaman tidur dengan kupu-kupu hehee. Alhamdulillah, pagi itu aliran sungai Batang telah kembali jernih😍😍 senang sekali dan kami memilih melakukan aktivitas tubbing (menjelajahi sungai Batang dengan ban). Sebenarnya ada aktivitas lain yang ditawarkan, yaitu Trekking kawasan Gunung Leutser sekitar 4 jam. Mengingat usia papa dan mama, akhirnya kami hanya memilih aktivitas tubbing saja.  

Aktivitas tubbing dimulai di dekat kawasan konservasi Gajah. Sangat disayangkan, disaat pandemi ini gajahnya hanya bisa dilihat dari kejauhan saja. Jadi, untuk aktivitas memandikan gajah belum bisa.
Ini titik start tubbing, disebelah kanan itu tempat konservasi Gajah nya

Oiya, tubbing-nya ini bersama dua abang pemandu yang baik-baik. Menelusuri sungai Batang dan menuju ke tiga air mancur! Selama di atas ban rasanya santai sekali mendengar aliran sungai, menghirup udara segar dan memandangi pepohonan kanan dan kiri.
Mama sangat senang menikmati alam

Ini air terjun pertama; ps. mama semangat x yang manjat pertama

Di dinginnya air sungai, ternyata ada aliran sumber air panas loh!

Ini air terjun kedua😍😍


ini air terjun ketiga! di sisi sungai Batang nya tapi uda agak ke hilir.



Comments

Popular posts from this blog

2020

Day XX - Self Quarantine: Spend the day with The Sims 4

Itaewon Class Review